Senin, 05 Januari 2015

Bunga bromelia raksasa

          orang rela berjalan kaki selama 2-3 jam ,melewati tanah gersang hanya untuk melihat bunga ini.penasaran ? yuk,kita lihat !
RATU andes
         dalam bahasa latin, bunga ini disebut puya raimondii . ia termasuk keluarga tanaman bromelia . jadi,ia masih bersaudara dengan tanaman nanas .
berbeda dengan nanas yang tumbuh dibeberapa Negara ,puya raimondii hanya tumbuh dibeberapa tempat berkapur yang tandus dipegunungan andes .terutama yang berada di wilayah peru dan Bolivia .


        yang istimewa dari puya raimondii adalah bunganya .yep! diatas pangkalnya yang berdaun ,bunga puya raimodii tumbuh menjulang ke langit .ya! ribuan bunga berwarna kuning tersusun rapi dalam sbuah tangkai .tinggi tangkai bunga itu bisa mencapai 10 meter atau setinggi gedung bertingkat 3 . sementara garis tengah nya bisa mencapai 2,5 meter .luar biasanya dan cantik sekali .atas kecantikannya ,bunga itu dinamakan queen of andes atau ratu andes.
Berbeda dari keluarga tanaman bromeliad lainnya yang berumur pendek ,punya raimondii umurnya bisa mencapai 100-150 tahun .tetapi ,perlu waktu juga untuk sampai berbunga .dan setelah berbunga ,tanaman ini akan bertunas dulu ,lalu mati .
Bunga langka
        Sayangnya, bunga cantik ini kurang dihargai oleh penduduk setempat.mereka khawatir duri pada tanaman ini bisa menjerat domba peliharaan mereka .maka ketika udara sedang sangat dingin ,mereka pun membakar tanaman tersebut untuk menghangatkan badan .apinya yang menjulang seperti obor raksasa,jadi hiburan bagi mereka .
Akibatnya ,tanaman itu banyak berkurang .padahal perkembangbiakan nya lama .karena ,puya raimondii kini menjadi langka .sayang ,ya,padahal bunga ini indah sekali

Jumat, 28 November 2014

MUSEUM KAPAL SAMUDRARAKSA

Nenek moyangku seorang pelaut
gemar mengarung luas samudra

                        
Pernahkah anda mendengarkan lagu "Nenek Moyangku Seorang Pelaut" karangan Ibu Sud nampaknya bukan sekadar isapan jempol belaka. pada abad ke-8, para pelaut dari Kerajaan Mataram Kuno telah menjadi petualang yang ulung dan tangguh. Hal itu bisa dibuktikan dari adanya 10 relief kapal yang terpahat di dinding Candi Borobudur. Tak hanya itu, jauh sebelum bangsa Eropa berlayar mengarungi samudra dan menemukan benua Amerika, para pelaut-pelaut Jawa telah berlayar hingga benua Afrika. Bahkan saat pelaut Portugis tiba di Afrika pada pertengahan abad ke-16, orang Jawa telah lebih dulu berlayar sampai Tanjung Harapan, Afrika, dan Madagaskar.

Pada tahun 1982, seorang mantan Angkatan Laut Inggris bernama Phillipe Beale berkunjung ke Candi Borobudur dan terpesona dengan salah satu relief kapal yang terpahat di dinding candi. Keindahan relief kapal tersebut membuatnya tertarik untuk menciptakan kapal serupa guna melakukan ekspedisi dengan jalur yang ditempuh oleh para pelaut jaman dulu.

Rekonstruksi kapal pun dilakukan oleh As'ad Abdullah yang bertempat tinggal di Pulau Pagerungan Kecil, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur yang menjadi pembuat perahu kapal samudraraksa. Dengan menerapkan teknologi tradisional, kapal berukuran panjang 18,29 meter, lebar 4,50 meter, dan tinggi 2,25 meter ini berhasil tercipta. Tidak hanya sederhana dalam teknologi pembuatan, materi yang digunakan untuk membuat kapal pun semuanya berasal dari bahan sederhana. Badan kapal terbuat dari kayu ulin, cadik dari bambu, layar dari karung beras, dan tali kapal dari serat nanas serta ijuk. Kapal ini kemudian diberi nama Kapal Samudraraksa yang berarti pelindung lautan.

Ekspedisi menapaki kembali perjalanan penjelajahan bahari abad ke-8 melalui jalur kayu manis atau The Cinnamon Route pun dimulai. Kapal tanpa mesin yang dilengkapi dengan 2 layar tanjak, 2 kemudi, dan cadik ganda ini mengarungi samudra dengan rute Jakarta - Madagaskar - Cape town - Ghana. Setelah berbulan-bulan berlayar di lautan lepas dan hampir tenggelam saat berada di perairan Somalia, Kapal Samudraraksa berhasil merapat di Pelabuhan Tema, Accra, Ghana pada 23 Februari 2004. Kemudian kapal tersebut dibawa kembali ke Indonesia dan ditempatkan di Museum Kapal Samudraraksa, Borobubur.

Seperti relief kapal yang terukir dengan indah di dinding Candi Borobudur, Kapal Samudraraksa berdiri dengan indah dan kokoh di ruang utama museum. Benda-benda yang digunakan pada saat pelayaran seperti peralatan memasak, buku, kaset, CD dan peralatan lain juga turut dipamerkan. Tak hanya itu, dokumentasi sejak proses pembuatan kapal, pelayaran, hingga pengiriman kapal kembali ke Indonesia dan pemasangannya di Museum Samudraraksa juga menghiasi dinding museum.

Jam buka:
Senin - Minggu, pk 06.00 - 17.00 WIB

Tiket naik kapal:
Rp. 100.000 / orang

Kamis, 27 November 2014

permen-permen amezaiku

             Kalau melihat permen-permen amezaiku, kita jadi terheran-heran. Bukan hanya karena bentuknya tapi juga pembuatannya yang bikin takjub mata memandang !!!
                         
    Seni tradisional
   Amezaiku adalah seni tradisional membuat permen dari jepang. Awalnya, seni memahat permen ini datang dari cina. Lalu, pada abad ke-17, amezaiku mulai di kenal di jepang.
     Aneka bentuk
   Dengan amezaiku, permen-permen jadi beraneka ragam bentuknya, seperti naga,burung, gurita, pokoknya macam-macam dech bentuknya yang bisa di pahat dari adonan permen. Caranya,adonan permen di panaskan. Setelah meleleh dan lembut, adonan di tancapkan di batang kayu atau plastik seperti permen lolypop gitu dech. Lalu, siap di bentuk !!!
       
     Super cepat !!!
   Adonan permen harus di bentuk dengan super cepat. Sekitar 5 menit saja!!! Kalau tidak super cepat adonan akan segera dingin dan mengeras, maka adonan permen tidak bisa di bentuk lagi.
     Membuat adonan
   Untuk membuat adonan permen, maka si pengerajin amezaiku hanya menggunakan tangganya dan gunting kecil. Pengerajin lalu  dengan cekatan dan trampilnya menarik, membengkokkan, memelintir, memotong, dan mewarnai adonan permen. Maka, jadilah bentuk-bentuk yang menarik. Auch, si pengerajin harus tahan terhadap panasnya adonan permen.
                  
     Aksi pengerajin
   Asiknya melihat pengerajin amezaiku beraksi. Pengerajin amezaiku membuat langsung di hadapan para pembelinya. Pembelinya pun bisa memesan bentuk permen sesuai keinginannya. Wah, pembeli tidak hanya senang dengan bentuk permennya. Mereka juga terpana menyaksikan pembuatannya.


jari es yang mematikan

          Di bawah lautan antartika, muncul jari es yang mematikan. Apa pun yang di sentuhnya,seketika tak berkutik lagi
           
Brine
     Es di antartika, mengandung larutan garam atau disebut juga brine. Larutan garam itu terperangkap di dalam saluran-saluran yang kecil sekali. Saluran larutan garam itu diameternya kurang dari 1 milimeter.
Asap garam
    Larutan garam dalam saluran itu sangat dingin dan padat. Lama-kelamaan, larutan garam itu mengalir ke luar dari es. Lalu, turun ke larutan di bawahnya. Saat turun ke lautan, larutan garam itu mengalir seperti asap.
Stalaktit es
     Asap larutan garam itu sangat dingin. saking dinginnya, asap itu membekukan air laut yang bersentuhan dengannya. Maka, terbentuklah semacam batang es di sepanjang aliran asap garam tadi.   Nah,batang es itu adalah stalaktit es atau brinicle.
Mirip jari
                         
     Setelah sekitar 5-6jam, stalaktit es itu smakin lama smakin panjang. Panjangnya sekitar 100cm. diameternya sekitar 10cm-20cm. ujung stalaktit es itu lalu smakin runcing. Bentuknya mirip jari. Ya jari es
Jari gaib
     Stalaktit es itu bagaikan jari gaib yang mematikan!!!!! Ketika ujungnya yang runcing menyentuh dasar laut, seketika terbentuk jalur es. Jalur es itu membekukan dasar laut yang di lewatinya. Bahkan, makhluk-makhluk hidup pun seperti bintang laut dan bulu babi jadi jadi tak berdaya di buatnya!!!
     Jari es itu baru pertama kali direkam pada November 2011. Benar-benar penemuan yang menakjubkan, sekaligus mematikan.

indahnya malam bainai

     Malam bainai adalah acara pamitan bagi calon pengantin wanita minang kepada keluarga besarnya, karena besok  ingin menikah. Mmm, kenapa yha kok disebut malam bainai, ya ???
          
     Bainai atau berinai artinya melekatkan tumbukan daun inai atau daun pacar ke kuku-kuku jari calon pengantin wanita. Tumbukan daun inai ini kalau di biarkan melekat semalaman, akan meniggalkan warna merah yang cemerlang. Dengan demikian, esoknya, calon pengantin akan tampil lebih cantik.
   Acaranya dilakukan malam hari sehabis shalat isya’. Oleh karena itu, acara ini disebut malam bainai.
   Tradisi melekatkan inai ini, konon tidak sekedar mempercantik kuku-kuku jari anak daro atau gadis. zaman dahulu, pemasangan inai ini sekaligus untuk melindungi anak daro dari ancaman orang jahat atau iri. Setelah pesta pernikahan, warna merah pada kuku menjadi tanda, bahwa ia sudah berumah tangga.
                   
   Bagi masyarakat minang, acara bainai adalah tradisi yang sangat penting. Karena pada malam bainai, seluruh keluarga berkumpul. Dalam acara itu, perwakilan kerabat, juga sahabat dekat anak daro, diberi kesempatan untuk mengungkapan kesan-kesannya. Sekaligus untuk melepas calon pengantin wanita yang akan menikah esok harinya.
   Ayah dan ibu pengantin biasanya akan menceritakan kesan mengharukan. Para sahabat dekat juga akan menceritakan kenangan indah dan lucu. semua kenangan masa kecil hingga dewasa, terungkap di sini.
   Acara malam bainai diakhiri dengan hiburan berupa kesenian papar. Papar adalah kesenian yang menceritakan riwayat hidup calon mempelai  wanita, dari lahir hingga dewasa. Riwayat calon mempelai wanita ini di kisahkan dalam bentuk lagu, narasi, dan pantun dengan di iringi music saluang.
   Wah …., indahnya malam bainai ini

MENYELAM DI TAMAN TENGGELAM

        Menyelam tidak selalu di laut. Meyelam juga bisa di sebuah taman tenggelam di Austria, di sini kita tidak hanya dapat menyelam tetapi kita juga dapat bermain di taman. Seperti membayangkan hal konyol saja,ya…… namun setelah melihat sendiri mungkin kalian dapat di buat kagum olehnya aneh namun nyata ini yang terungkapkan setelah melihat taman tenggelam satu ini.
    
Gruner see
       Di Styria, Austria, ada sebuah danau yang dinamai gruner see atau danau hijau.dinamai begitu karena air danaunya sangat hijau dan bening. Selain danaunya, pemandangan hutan dan pegunungan hochschwab di sekelilingnya pun hijau.
Menjadi taman
       Pada musim dingin, air di danau hijau surut. Kedalamanya hanya sekitar 1-2meter. saat itulah, danau hijau menjadi taman! ketika itu, danau hijau menjadi tempat favorit para pendaki. danau itu juga dikunjungi para wisatawan untuk duduk-duduk santai di bangku taman,sambil menikmati pemandangan.
Tenggelam
        Uniknya, pada musim semi dan awal musim panas, taman tadi tenggelam!!! Soalnya , pada bulan mei dan juni itu, danau hijau kembali di penuhi air. Kedalamannyamenjadi sekitar 10 meter. Air itu berasal dari salju dan es di pegunungan yang mencair dan turun ke bawah. Nah, saat itulah, para wisatawan siap menyelam!!!
                          
Negeri air
       Ketika menyelam, para wisatawan melihat pemandangan unik di bawah danau hijau. Ada jalan-jalan berkerikil, bangku taman, rumput-rumput, semak…… semuanya itu tenggelam!!! Hewan-hewan air lalu bermunculan, seperti ikan dan kepiting. Wiii……. Serasa berada di dongeng aja di taman sebuah negeri air
        Menyelam tidak hanya untuk melihat makhluk air .menyelam ternyata juga bisa untuk melihat pemandangan taman yang tenggelam

Desa di dalam gua

Hidup di dalam gua? Hemm …. Apa rasanya, ya? Yuk kita lihat sekumpulan orang yang tinggal di dalam gua .
Gua batu
       Orang-orang di desa kandova tinggal di gua batu. Menurut bahasa setempat,”kando”berarti “sarang lebah”. Desa yang berada di provinsi azarbaijan timur, dekat kota Tabriz, iran, memang terlihat seperti halnya sekumpulan sarang lebah saat kita melihatnya pertama kali
                           
Terbentuk secara alami
       Batu-batu berbentuk kerucut itu terbentuk secara alami sekitar 11000 tahun lalu saat gunung sahand meletus dan dari erupsi gunung ini memuntahkan puing-puing, bebatuan, abu vulkanik dan lainya yang kemudiaan lama-kelamaan dari proses alam membentuk batu-batu kerucut di lereng gunung. Batuan ini memiliki sifat kuat dan kokoh, menurut cerita , pada abad ke 13,penduduk pertama kandova adalah pengungsi yang bersembunyi dari serangan tentara Mongolia Kemudian mereka memutuskan untuk menetap di dalam gua batu kerucut itu.
                            
Seperti rumah tingkat
       Kebanyakan rumah memiliki empat lantai. Di lantai paling bawah biasanya digunakan sebagai tempat memelihara binatang. Dua lantai di atasnya menjadi ruang tinggal utama, lengkap dengan perabotan rumah tangga. Dan lantai paling atas biasanya menjadi gudang penyimpana. Dinding rumah batu ini cukup lembut, sehingga bisa dipahat untuk menambah luas ruangan.
       Rumah batu inimemiliki keistimewahan, lo! pada saat musim panas, udara dalam ruangan tetap sejuk. Sedangkan di musim dingin suhu ruangan tetap hangat.
                                         
Desa ratusan tahun
       Rumah-rumah batu ini di perkirakan sudah berumur lebih dari 700 tahun. Meskipun demikian, bukan berarti penduduknya tidak modern. Disana terdapat listrik dan saluran air bersih. Bahkan, terdapat hotel untuk turis mancanegara.

       Dan mata pencaharian penduduk desa kandova adalah dengan berjualan susu, daging, wol, madu, kerjinan tangan dan sayura kering
                                 
hayo ...... siapa mau mencoba menginap di rumah batu ini ....????